Regional

Terkait Debat Kandidat, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Dinilai Tak Pro Perempuan dan Anak

Terkait home industri yang dianggap akan meningkatkan pendapatan keluarga, tambah Lusia, dinilau jutru menekan kekerasan dalam rumah tangga dan membuka peluang bagi anak untuk memperoleh hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan dan pemenuhan hak lainnya.

Apalagi terkait dengan kualitas kesehatan, sangat erat kaitannya dengan perempuan dan anak sehubungan dengan tingginya angka kematian ibu dan AKB, tingginya kasus kanker serviks dan payudara serta masalah kesehatan lainnya.

Sementara Nina A Basira dari Forum Pemerhati Masalah Perempuan (FPMP) Sulsel mengatakan, berdasarkan jawaban para kandidat pada debat semalam, Koalisi Ngo Perempuan dan Anak Makassar menilai jika pemahaman pada kandidat terkait isu gender, anak bahkan penyadang disabilitas yang minim sehingga jika hal tersebut sejak awal tidak menjadi perhatian para kandidat. “Ini menimbulkan kekhawatiran bagi kami jika permasalahan terkait hal itu hanya akan menjadi formalitas. Bukan menjadi perhatian yang juga penting,” katanya.

Aktivis perempuan dan anak, kata Nina, akan menjadikan debat kandidat sebagai salah satu media untuk menilai komitmen para kandidat terkait perhatiannya terhadap isu perempuan, anak dan penyandang disabilitas.
“Dan mesti dketahui, jika pemilih perempuan di Sulsel mencapai lebih dari 50%, hal ini menunjukkan bahwa potensi pemilih perempuan sangat signifikan,” katanya.

Untuk itu, tambah Ninia, aktivis perempuan dan anak akan merekomendasikan kepada para perempuan untuk memilih pasangan calon yang memberikan perhatian proporsional terhadap permasalahan perempuan, anak dan penyandang disabilitas.

(Rls)

1 2

Apa reaksi anda?

Berita terkait

1 of 90

Berikan tanggapan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *