InteraksiNews.com, Maros – Pasca dua pelajar SMK Makassar yang meninggal setelah terseret arus sungai di air terjun Pumbunga yang berada di Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, pihak kepolisian setempat memutuskan menutup akses menuju ke lokasi air terjun tersebut.
Kapolsek Tompobulu, AKP Saharuddin menjelaskan, langkah tersebut untuk mengantisipasi bertambahnya korban tenggelam di lokasi itu. Pasalnya, kata dia, dalam kurun waktu tiga bulan tercatat sudah empat korban yang tewas tenggelam, didominasi pelancong dari Makassar.
BACA JUGA:
Terseret Arus, Dua Pelajar Tewas di Air Terjun Pumbunga
“Sudah kita bicarakan dengan tokoh masyarakat setempat untuk menutup kawasan wisata tersebut. Karena memang sudah banyak korban yang tenggelam,” kata Saharuddin.
Ditekankan Saharudin, lokasi wisata air terjun Pumbunga memang tidak pernah dibuka untuk umum. Hanya saja banyak orang yang berkunjung ke lokasi tersebut karena perbicaraan dari orang ke orang.
BACA JUGA:
Tim Gabungan Maros, Berhasil Evakuasi Seluruh Korban Air Terjun Pumbunga
“Sejak ada korban yang tenggelam, kami memasang police line di jalan masuk ke lokasi air terjun. Tapi tetap saja ada yang berkunjung,” ungkapnya.
Namun dengan kembali adanya korban di lokasi tersebut, tambah Sahruddi, aparat kepolisian akan kembali memasang police line.
“Kita akan berkoordinasi dengan Danramil, Kepala Desa dan melibatkan warga sekitar untuk mengingatkan orang yang datang untuk tidak masuk ke lokasi air terjun,” tandasnya.
(Naila)