InteraksiNews.com, Parepare – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tingkat SMP/MTs se-Kota Parepare menggelar workshop pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara luring dan daring, Sabtu (09/04/2021) kemarin, di aula pertemuan Dinas Informatika dan Komunikasi Parepare.
Kegiatan dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Mustadirham, yang menghadirkan tiga pemateri, dan diikuti oleh guru-guru mulok bahasa daerah dari sejumlah daerah yang ada di Sulawesi secara virtual.
Ketua MGMP Mulok Bahasa Daerah tingkat SMP/ Mts se- Kota Parepare, Rahmaniar menjelaskan, kegiatan itu berawal dari keresahan para guru-guru muatan lokal bahasa daerah karena tidak tersedianya perangkat pembelajaran yang seragam dan berkualitas, hal itu menjadi alasan dilaksanakannya workshop itu.
“Workshop ini dilaksanakan selama tiga hari ke depan dari tanggal 10 hingga 12 April ke depan, hasilnya nanti diharapkan ada produk RPP sebagai pola pembelajaran yang terukur diterapka oleh guru-guru mulok Bahasa Daerah khususnya tingkat SMP di Parepare dan umumnya di Sulsel,” papar Rahmaniar.
Nantinya, kata Rahmaniar, jika telah ada produk RPP yang telah disusun dan seragam, maka standar kualitas untuk penyusunan soal ulangan harian semester dan ujian sekolah juga bisa selaras di sekolah-sekolah.
“Selain inisiatif melaksanakan penyusunan workshop RPP, minimnya jumlah guru mulok bahasa daerah di Parepare juga menjadi kendala kami. Kitai berharap pemkot menyiapkan SDM melalui formasi guru mulok bahasa daerah, baik CPNS, P3K, atau guru mulok bahasa daerah yang di-SK-kan oleh pemerintah agar pembelajaran bahasa daerah dapat merata di semua sekolah,” ujar Rahmaniar.
Sementara Kepala Bidang Kebudayaan Mustadirham mengapresiasi kegiatan workshop yang dikerjasama CV Indo Global Makassar, UNM, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Kominfo Parepare.
“Kami berharap dengan pertemuan pada hari ini menjadi komitmen bersama memperjuangkan, mempertahankan, serta mengahasilkan produk berkualitas untuk proses pembelajaran mulok bahasa daerah di sekolah,” katanya.
Mustadirham pada pertemuan itu juga mengakui kondisi guru mulok bahasa daerah di Parepare yang masih sangat minim.
“Utamanya pada tingkat SD, memang guru mata pelajaran masih sangat kurang, dan masukan ini akan kami perjuangkan selanjutnya pada pembahasan rancangan peraturan daerah (ranperda) di DPRD nantinya,” tandasnya.
(Dwi)