InteraksiNews.com, Maros – Pemeriksaan, pengawasan, dan pengamanan sejumlah makanan di Pasar tradisional moderen (tramo) Buttasalewangang, digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maros, Selasa (4/4/2023).
Kepala Dinas Kesehatan, Muhammad Yunus mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan keamanan, dan kualitas bahan makanan yang beredar di pasaran.
“Terlebih saat ini tingkat konsumtif masyarakat untuk sejumlah bahan makanan mengalami peningkatan,” ujarnya.
Dalam pemeriksaan ini, Dinkes mengecek 61 sampel makanan dan minuman yang dijual pedagang pasar Tramo.
“Hari ini kita turun langsung untuk memeriksa sejumlah sampel makanan yang dijajakan pedagang di pasar Tramo. ada 61 sampel yang kita ambil. Mulai dari cendol, cingcau, tempe, ikan kering dan tahu,” jelas Yunus.
Pengawasan dan pemeriksaan makanan dan bahan makanan, kata Yunus lagi, meliputi pemeriksaan metanil yello mengetahui zat warna yang dicampurkan di bahan makanan, rodamin B pewarna tekstil, serta boraks dan formalin untuk pengawet di bahan makanan.
“Dari 61 sampel yang kita ambil, tidak ada satupun yang kita temui mengandung keempat bahan tersebut. Intinya semua jajanan dan pangan yang dijual di pasar tramo ini aman dikonsumsi,” paparnya.
Saat ini, tambah Yunus, pemeriksaan, pengawasan dan keamanan pangan dan takjil ini tak hanya dilakukan di pasar Tramo Buttasalewangang, tapi juga dilakukan di 14 pasar kecamatan yang ada di Maros.
“Ini rutin kita lakukan setiap tahun. Bahkan kami juga melakukannya disemua pasar kecamatan. Namun khusus untuk pasar kecamatan, kami menurunkan tim dari puskesmas setempat,” tandasnya.
Salah satu pedagang pasar takjil di Pasar Tramo Buttasalewangang, Santi mengaku dalam sehari dirinya mampu membuat bahan takjil cendol hingga 20 liter beras. Dia menjamin takjil buatannya tersebut bebas dari bahan pengawet dan bahan-bahan berbahaya lainnya.
“Untuk cendol, kami buat dari pewarna alami, yakni daun pandan. Jadi saya tidak menggunakan bahan pengawet dan pewarna tambahan,” ujarnya.
Meski membuat dalam jumlah banyak, Santi mengaku jika barang jualan selalu habis dalam sehari. “Karena banyak orang yang mengambil takjil buatan saya untuk dijual di tempat lain,” katanya.
(Naila)