InteraksiNews.com, Parepare – Sejumlah mahasiswa bersama aparat keamanan Kota Parepare, melakukan aksi bersih-bersih sampah yang berceceran usai demo di bundaran patung Pramuka, dan disejumlah area kantor DPRD.
Aksi bersih-bersih sampah tersebut, dilakukan dengan mengumpulkan plastik bekas botol mineral yang berserakan, dan sisa bekas ban yang habis dibakar.
Mereka yang bersih-bersih adalah sejumlah anggota Polres Parepare bersama mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi. Yang tergabung dalam Mahasiswa Aliansi Peduli Indonesia (API).
Salah seorang Kordinator Lapangan (Korlap) HIPMI PARE, Dihta mengatakan, pihaknya ikut menggelar aksi tersebut sebagai bentuk tanggung jawab untuk menjaga Parepare agar tetap bersih.
“Alhamdulillah semuanya dapat normal kembali setelah Kami berdialog dengan polri, Karna Kami tidak turun aksi untuk melawan kepolisian, kepolisian melakukan hanya tugas pengamanan Hanya melakukan tugas pengamaman yang seharusnya dan membantu menenangkan Massa aksi,” ungkapnya.
Sementara, Kapolres Parepare AKBP Pria Budi menerangkan, aksi demo mahasiswa Parepare, di Kantor DPRD Kota Parepare, memang sempat ricuh, tetapi polisi berhasil meredam dan menenangkan sehingga pengunjuk rasa keluar dari halaman DPRD.
Pria menejelaskan, selanjutnya pihak aparat berupaya mendorong mahasiswa, mengamankan, dan menetralkan jangan sampai mereka terprovokasi oleh provokator. Kemudian, katanya, dilakukan dialog antara aparat keamanan dan mahasiswa untuk saling menahan diri dan akhirnya situasi bisa dikendalikan.
“Jadi, pasca demo, kami dari pihak keamanan bersama mahasiswa kemudian bersama-sama membersihkan sampah-sampah, dari dampak aksi tersebut. Inilah kebersamaan warga Parepare, untuk tetap menjaga kedamaian dan kebersihan di lingkungannya.
Sekadar diketahui, ribuan mahasiswa tersebut melakukan aksinya sebagai Tuntutan yang dilayangkan mahasiswa terkait ketidaktegasan DPRD Parepare, dalam mengawal tuntutan sebelumnya saat turun aksi tanggal 24 September terkait RUU Pertanahan dan Revisi UU KPK yang dianggap tidak Pro Rakyat. Mereka menolak RUU Pertanahan sangat tidak berpihak pada rakyat kecil.
(Luki)
